Sabtu, 16 Juni 2012

Ya Allah setiap hari aku meminta maaf kepada-Mu…
Tapi setiap hari pula aku melakukan kesalahan…
Ya Allah mungkinkah aku berdusta kepada-Mu… 

Ya Allah seringkali hatiku berkata “cintaku kepada-Mu diatas cintaku kepada selain-Mu”…
Tapi kenapa ketika ada cinta yang lain…aku lebih memilih cinta itu…
Ya Allah mungkinkah aku berdusta kepada-Mu…

Ya Allah seringkali aku berucap “aku ridho dengan-Mu dan dengan semua pemberian-Mu”…
Tapi kenapa sering juga aku mengeluh dengan kehidupan ini…
Ya Allah mungkinkah aku berdusta kepada-Mu…

Ya Allah…Engkau pasti lebih tahu atas semua dusta yang telah kuucap…
Ya Allah…Engkau pasti lebih tahu tentang aku yang pandai berdusta…
Ya Allah…inilah aku…begitu pandai berdusta…ampunilah aku…

Rabu, 06 Juni 2012

Bernyanyi bersama hujan


Tahukah kamu bahwa suara rintik hujan ternyata bisa sangat dalam berarti buat sebagian orang, dan tak tahu entah mengapa malam ini aku sangat menikmatinya. Sangat terasa alunan suaranya membelaiku dengan lembutnya.....
Andai tak ada hujan malam ini, mungkin aku akan merasa sangat tersiksa. Tersiksa dengan perasaan bahwa aku telah melukai hati orang-orang yang kusayangi. Dan satu hal yang paling aku mengerti adalah, bahwa aku adalah perempuan yang tak mungkin mengingkari komitmen dan janji yang telah aku ucapkan, janji bahwa apapun yang akan terjadi nantinya aku tetap harus bisa bertahan. Bertahan dari semua hal baik maupun yang terburuk sekalipun. 
Walau aku tahu rasa pahit kadang harus kutelan, itulah perempuan... sepintar dan semapan apapun ternyata tak akan berdaya menghadapi egoisme. Karena jiwanya telah berbalut rasa dan tanggung jawab untuk melindungi semua yang ada di sekitarnya, meskipun terkadang hati ingin menolak dan mengatakan jangan, tetapi semuanya akan diterima dengan lapang dada.
Semua karena dua malaikat kecil yang butuh kesempurnaan demi masa depan mereka.....
Dan akhirnya perempuanlah yang harus menyerah pada takdir, takdir bahwa dia harus berada dibawah kendali laki-laki, juga takdir bahwa dia harus menjaga nama baik semua orang yang disayanginya.
Bapak, Ibu, inilah yang paling aku ingat, pesanmu tentang hidup dan kehidupan....hidup memang pilihan dan aku sudah terlanjur memilih, tidak akan ada kata mundur untuk anakmu yang keras kepala ini, meskipun nyawa taruhannya anakmu akan tetap bertahan.
Bertahan dan berkata bahwa kami baik-baik saja.....